Minggu, 03 Januari 2010

pariwisata di bali

Pariwisata Bali sebagai industri dan sumber pendapatan masyarakat.
Sejak penguasaan oleh Belanda di Bali seolah dibuka lebar untuk kunjungan orang asing, Bali tidak saja kedatangan orang asing sebagai pelancong namun tak sedikit para pemerhati dan penekun budaya yang datang mencatat keunikan seni budaya Bali.

Para penekun budaya yang terdiri dari sastrawan, penulis dan pelukis, inilah keunikan Bali kian menyebar ke seluruh dunia internasional. Penyampain informasi melalui berbagai media oleh orang asing ternyata mampu menarik minat wisatawan untuk mengunjungi Bali, Kekaguman akan tanah Bali kemudian menggugah minat orang asing memberi gelar kepada Bali sebagai " The Island of Gods, The Island of Paradise, The Island of Thousand Temples, The Magic of The World, dan berbagai nama pujian lainnya yang bergema menyanjung Bali di dunia pariwisata.

Tahun 1930, di jantung kota Denpasar dibangun sebuah hotel untuk menampung kedatangan wisatawan ketika itu, Bali hotel yang sekarang bernama Inna Bali Hotel, sebuah bangunan bergaya arsitektur kolonial menjadi tonggak sejarah pariwisata Bali yang hingga kini bangunan tersebut masih berdiri kokoh dama langgam aslinya. Tidak hanya menerima kunjungan wisatawan, kunjungan budaya duta kesenian bali dari desa Peliatan melakukan kunjungan budaya ke beberapa negara di kawasan Eropa dan Amerika. Secara tidak langsung kunjungan tersebut sekaligus memperkenalkan keberadaan Bali sebagai daerah tujuan wisata yang layak dikunjungi.

Kegiatan pariwisata yang mulai mekar ketika itu sempat terhenti akibat terjadinya perang Dunia II antara tahun 1942 -1945 yang kemudian disusul dengan makin sengitnya perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia termasuk perjuangan yang terjadi di Bali hingga tahun 1945. Pertengahan dasawarsa 50-an pariwisata Bali mulai ditata kembali dan tahun 1963 dibangunlah Hotel Bali Beach yang sekarang bernama Inna Grand Bali Beach di pantai Sanur dengan bangunan berlantai 10.
Hotel ini merupakan satu - satunya hunian wisata yang bertingkat di Bali saat itu. Sementara sarana akomodasi wisata lainnya yang berkembang kemudian hanyalah bangunan berlantai satu. Pada pertengahan tahun 1970 pemerintah daerah Bali mengeluarkan Peraturan Daerah yang mengatur ketinggian bangunan maksimal 15 meter. Ketetapan ini ditentukan dengan mempertimbangkan faktor budaya dan tata ruang tradisional Bali sehingga tetap memiliki nilai - nilai budaya yang mampu menjadi tumpuan sektor pariwisata.

Secara pasti sejak dioperasikannya Inna Grand Bali Beach pada November 1966, pembangunan sarana hunian wisata berkembang dengan pesat. Dari sisi kualitas, Sanur berkembang relatif lebig terencana karena berdampingan dengan Inna Grand Bali Beach Hotel sedangkan kawasan pantai Kuta berkembang secara alamiah bergerak mengikuti model akomodasi setempat. Model homestay dan pansion berkembang lebih dominan dibandingkan dengan model standar hotel. Sama halnya dengan kawasan Ubud di daerah Gianyar berkembang secara alamiah, tumbuh di rumah - rumah penduduk yang tetap bertahan dengan nuansa pedesaannya.

Pembangunan sarana akomodasi wisata yang berkelas internasional akhirnya dimulai dengan pengembangan kawasan Nusa Dua menjadi resort wisata internasional. Dikelola oleh Bali Tourism Development Corporation, suata badan bentukan pemerintah, kawasan Nusa Dua dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata bertaraf internasional.
Beberapa operator hotel masuk ke kawasan Nusa Dua sebagai investor. Pada akhirnya kawasan ini mampu mendongkrak perkembangan pariwisata Bali.

Masa - masa berikutnya, sarana hunian wisata lalu tumbuh dengan sangat pesat di pusat akomodasi dan hunian wisata terutama di daerah Badung, Denpasar dan Gianyar. Kawasan pantai Kuta, Jimbaran dan Ungasan menjadi kawasan hunian wisata di Kabupaten Badung. Sanur dan pusat kota untuk kawasan Denpasar.
Ubud, Kedewatan, Payangan dan Tegalalang menjadi pengembang akomodasi wisata di daerah Gianyar.

Untuk mengendalikan perkembangan yang amat pesat tersebut, pemerintah daerah Bali kemudian menetapkan 15 kawasan di Bali sebagai daerah akomodasi wisata berikut sarana penunjangnya seperti restoran dan pusat perbelanjaan. Hingga kini, Bali telah memiliki lebih dari 35.000 kamar hotel terdiri dari kelas Pondok Wisata, Melati hotel hingga berbintang lima. Sarana hotel - hotel tersebut tampil dalam berbagai variasi bentuk mulai dari model rumah, standar hotel, villa, bungalow dan boutique hotel dengan harga yang bervariasi. Keanekaragam ini memberi nilai lebih bagi Bali karena menawarkan banyak pilihan kepada para pelancong.

Perkembangan kunjungan wisatawan membuat sarana wisata penunjang pariwisata tumbuh dengan pesat seperti restoran, art shop, pasar seni, sarana hiburan dan rekreasi.

Tempat Wisata di Bali

Bali adalah sebuah pulau yang memiliki pemandangan yang indah, dikelilingi oleh pantai berpasir putih (bandingkan dengan pantai Ancol-Jakarta), memiliki banyak sekali pura dan bangunan bersejarah lainnya, sehingga Bali memiliki daya tarik bagi para wisatawan baik domestik maupun manca negara. Ada yang mengatakan bahwa di Bali kita dapat menjumpai orang dari negara manapun di dunia, Perancis, Amerika, Australia, Jepang, Korea, Taiwan, Arab, pokoknya semua dapat kita temui di sini. Jadi jangan merasa mengaku bangsa Indonesia, kalau Anda sudah pernah ke luar negeri tapi belum pernah ke Bali. Lah orang luar negeri saja jauh2 datang ke Bali, masa kita yang di dalam negeri malah belum pernah kesana. Apa kata dunia ?? :D

Ada beberapa tempat wisata yang pada umumnya dikunjungi selama berlibur di Bali :

* Ground ZeroGround zero, ini adalah monumen bom Bali pertama. Disana terpampang nama-nama korban bom bali, Anda akan menjumpai monumen ini dalam perjalanan menuju pantai Kuta. Semoga tidak ada lagi kekacauan di Bali, karena dari informasi yang kami dapat dari penduduk di sana, pariwisata Bali sangat terpukul dengan adanya bom bali 1 dan 2. Turis asing yang datang berkurang drastis, dan banyak pengusaha yang gulung tikar. Padahal mayoritas penduduk Bali bergantung pada usaha pariwisata.

*
Jalan Pantai Kuta

Jalan Pantai Kuta

Sepanjang jalan menuju pantai Kuta terdapat deretan bar, resto, hotel dan juga toko-toko yang menjual pakaian, lukisan, barang seni, dll. Tapi JalanJajanHemat menyarankan untuk membeli oleh2 di kawasan lainnya karena sebenarnya target pembeli di kawasan ini adalah turis asing. Harga barang disini dapat dikatakan cukup tinggi. Mengapa ?? Karena harga sewa toko di kawasan ini harganya selangit lho..


Pantai Kuta

Pantai Kuta. Ini adalah pantai wajib bagi para turis. Pantai ini memiliki ombak yang bagus, sehingga banyak peselancar bermain di pantai ini. Pantai ini sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan manca negara, umumnya mereka berenang, berjemur, surfing, berlari sepanjang pantai. Untuk masuk ke dalam kawasan ini tidak dipungut bayaran, paling hanya biaya parkir saja. Di pantai ini, Anda akan mendapati para penjaja jasa pijat, mengepang rambut, temporary tatoo, sewa kursi, wah pokoknya ramai sekali disana. Jika Anda hanya berlibur singkat tapi ingin merasakan pantai ini, nikmatilah beberapa saat saja, ingat kita ingin liburan kan ? Bukan mau berenang … :D



Hardrock hotel

Hardrock hotel, di tempat ini Anda dapat berenang di kolam yang besar dan nyaman. Kolam renangnya berair hangat lho, jadi jangan khawatir kalau Anda renang sampai malam. Di tengah kolam ada area yang berpasir, cukup unik, karena pasir tersebut sangat bersih dan tidak membuat kotor kolam. Ada air terjun, ada kolam anak yang dilengkapi seluncuran, dan bahkan dipasang layar projector yang menayangkan film. Kamar gantinya pun bagus, handuk, sabun semua tersedia lengkap. Namun harga tiket masuk kolam renang disini lumayan mahal, 100 ribu per orang. Selain kolam renang, di sini juga terdapat spa, gym, kafe, bahkan ada radio hard rock bali lho di dalamnya, kita dapat melihat mereka sedang on air.

Pada umumnya, paket tur akan menggabungkan tempat wisata di bawah ini ke dalam 1 paket yaitu: Tanjung Benoa, Garuda Wisnu Kencana (GWK), pantai dream land, pura uluwatu dan terakhir makan malam sambil melihat matahari terbenam di Jimbaran.

* Tanjung Benoa. Di pantai ini kita dapat melakukan banyak olahraga air, seperti jetski, parasailing (parasut yang ditarik oleh speedboat), banana boat, flying fish (tadinya saya pikir permainan ini biasa saja, tapi setelah melihatnya langsung bagaimana permainannya, wauw.. seru banget), diving, bottom glass boat. Anda dapat menyewa kapal yang di dasarnya dipasang kaca sehingga dapat melihat ke dalam air. Hati-hati saat menyewa, harga price list yang ada itu dapat ditawar gila-gilaan. Untungnya sebelum berangkat saya sempat browsing dan mencari informasi harga permainan2 tersebut. Berikut adalah beberapa harga yang sempat saya dapatkan di internet (Juli 2008)

* Parasailing : Rp 55.000 / orang
* Banana boat : Rp 50.000 / orang (min 2 org)
* Flying fish : Rp 120.000 / orang (min 2 org)
* Water skiing : Rp 110.000 / org, 15 menit
* Snorkeling : Rp 90.000 / org (min 2 org)
* Diving : Rp 235.000 / org
* Glass bottom boat : Rp 250.000 / boat (max 10 org)
* Dolphin tour : Rp 500.000 / orang / 4 jam

Tanjung BenoaWaktu saya tanya ke salah satu operator, untuk sewa bottom glass boat dikenakan Rp 500.000 / perahu, untungnya saya sudah tahu harga2 ini sebelumnya, setelah tawar menawar akhirnya jatuh di harga Rp 250.000 / perahu. Dengan menggunakan perahu tersebut, kita dapat melihat ke dasar laut, memberi makan ikan dengan roti tawar yang sudah disediakan dan juga sekaligus mengunjungi tempat penangkaran penyu (ada beberapa tempat). Disana kita dapat berfoto bersama binatang-binatang seperti ular, burung, kelelawar dan penyu tentunya. Di pulau tersebut juga terdapat kerajinan-kerajinan, juga menjual kelapa muda untuk menghilangkan haus. Masuk ke pulau ini dikenakan biaya Rp 2.000 / org yang katanya untuk pemeliharaan binatang-binatang disana. JJH merekomendasikan ke tempat ini..

Operator yang kami pakai : Benoa Marine Recreation (BMR Dive & Water Sport), Jl Pratama No. 99X, phone : (0361)771757

* GWKGaruda Wisnu Kencana (GWK). Berada di daerah Jimbaran, bagian Selatan pulau Bali, di sini akan dibangun patung besar yang berbentuk dewa Wisnu yang sedang duduk di atas burung garuda. Saat Juli 2008, bagian patung raksasa yang dirancang oleh I Nyoman Nuarta tersebut masih terpisah, patung dewa Wisnu, patung garuda dan juga tangan dewa Wisnu. Patung ini akan menjadi suatu simbol sama seperti patung Liberty di Amerika. Lokasinya di atas bukit, cukup indah pemandangan di sana. GWK juga dilengkapi dengan areal untuk teater yang menampilkan sendra tari Bali (tergantung jadwal pertunjukan). Di depan gerbang masuk, disambut oleh musik Bali yang mengiringi 2 orang penari Bali yang menyambut tamu. Tidak ketinggalan di GWK terdapat beberapa toko, kios makanan bahkan factory outlet (tempat idola ibu-ibu). Beberapa operator tour menjadikan GWK lokasi untuk makan sore sambil menikmati matahari terbenam. Tiket masuk Rp 15.000 / orang + mobil Rp 5.000. Agak mahal untuk masuk ke tempat ini, tapi jika patung ini sudah jadi, maka tempat ini pasti menjadi ‘tempat wajib dikunjungi’.

* Dreamland BaliPantai Dreamland. Berada satu arah dengan GWK, di tempat ini terlihat sedang dibangun hotel dan resor berbintang. Kawasan ini dulu ‘digarap’ oleh Tommy Suharto, namun terbengkalai setelah rezim Orde Baru tumbang. Terlihat pantai ini lebih bersih dibandingkan dengan pantai Kuta, dan lebih banyak turis asing ketimbang turis lokal. Tapi menurut saya cukup jauh jarak yang perlu ditempuh untuk mencapai pantai ini dan lokasinya agak terpencil. (Atau mungkin hal ini yang dicari oleh turis-turis asing tersebut?). Jika nanti proyek hotel dan resor sudah selesai, pasti pantai ini akan lebih ramai dikunjungi. Untuk masuk ke kawasan ini, hanya dikenakan biaya parkir kendaraan saja sebesar Rp 2.000 untuk mobil. Menurut JJH, kalau Anda tidak suka renang sebaiknya tidak perlu ke tempat ini.

* Pura luhur UluwatuPura Luhur Uluwatu. Pura ini terletak di ujung paling Barat semenanjung bukit, itu sebabnya disebut Ulu yang berarti ujung dan watu yang artinya batu. Pura ini berada di atas batu karang yang menjorok ke laut. Pemandangan dari sini luaaarrr biaasaa.. JJH merekomendasikan tempat ini. Sebelum masuk ke lokasi, tiap pengunjung diminta untuk mengenakan selendang (dan ditambah kain bagi yang menggunakan celana pendek) sebagai penghormatan kepada leluhur yang berada di lokasi tersebut. Pura ini dikelilingi oleh hutan yang didalamnya terdapat monyet-monyet yang konon merupakan pengikut setia sang Pendeta suci yang ditugaskan untuk menjaga pura luhur Uluwatu. Hati-hati dengan barang bawaan Anda: topi, kacamata, kamera, kalung, anting disarankan untuk disimpan di tempat yang aman. Karena monyet-monyet ini terkadang iseng dan mengambil barang-barang tersebut dari tangan turis. Banyak yang mengambil ranting untuk dibawa dengan tujuan menghindari dari tangan jahil sang monyet, tapi ingat jangan mengganggu/menyakiti monyet-monyet tersebut. Disana juga ada pertunjukan tari kecak (dengan tambahan biaya) yang berlokasi di ujung tebing. Wah pokoknya akan terdengar decakan kagum dari tiap pengunjung yang datang kesini. Untuk tiket masuk ke lokasi ini hanya sebesar Rp 3.000 saja.

Nah untuk paket tur berikutnya, biasanya digabungkan antara Tanah Lot, Bedugul, Taman Ayun (ada juga yang menggabungkan dengan Kintamani), dan kalau kita sewa mobil bisa juga diarahkan langsung ke Ubud, Celuk, Pasar Sukowati.
Tanah Lot

Tanah Lot

* Tanah Lot. Tempat ini berada di Desa Beraban, 13 km arah barat dari Tabanan. Ini merupakan salah satu tempat wisata yang menurut JJH wajib dikunjungi. Disana terdapat dua pura, yang satu terletak di atas bongkahan batu, dan satunya berada di tebing. Kalau air surut, kita dapat berjalan menyeberangi ke pura yang berada di tengah pantai tersebut, tapi tidak boleh masuk kecuali untuk berdoa. Di bawah tebing terdapat areal ular suci. Konon kabarnya ular tersebut berasal dari selendang sang pendiri pura, Danghyang Nirarta sebagai penjaga pura. Banyak yang suka menikmati matahari terbenam di tempat ini.. Kalau dipikir2 di Bali itu lebih banyak tempat untuk Sunset ya ? :) Tiket masuk ke tempat ini Rp 7.500/dewasa dan Rp 5.000/anak2, sedangkan untuk turis asing Rp. 10.000/orang.

Bedugul

Bedugul

* Bedugul. Tempat ini berada di atas bukit, sehingga suhu disana sangat sejuk, 18 derajat celcius lho (serasa di Lembang, Bandung). Disana juga terdapat danau Beratan, Anda memiliki 2 pilihan, turun di dermaga (biasanya dilakukan rombongan turis lokal), lalu melakukan wisata air mengelilingi pura Ulundanu, atau langsung mengunjungi ke dalam pura Ulundanu, dan melihat danaunya (biasanya dilakukan turis perorangan atau turis asing). JJH merekomendasikan untuk masuk ke dalam kawasan pura Ulundanu, karena kita dapat menikmati pemandangan yang lebih indah. Tiket masuk Rp 7.500 untuk domestik dan Rp 10.000 untuk turis asing.


Pura Taman Ayun

Pura Taman Ayun. Pura yang berarti “Taman Indah” ini terletak di desa Mengwi, Badung. Pura ini dikelilingi parit kecil yang konon sering dilalui oleh dayang-dayang istana dengan menggunakan perahu kecil. Di tengahnya terdapat tugu air mancur yang mengarah ke 9 mata angin. Terdapat menara yaitu bale kul-kul dimana Anda dapat naik ke atasnya, dan melihat pemandangan di sekitar lokasi dengan mudah. Harga tiket masuk Rp 3.000 / orang. Tapi maaf, menurut JJH tempat ini tidak terlalu istimewa.


Pengrajin patung di Bali

* Jika Anda suka dengan benda-benda seni, Anda mungkin mau mengunjungi Tohpati (kerajinan batik), Celuk (pengrajin perak), Batuan (seni lukis), Kemenuh (pematung kayu), Ubud Art Market (Museum Renaissance BLANCO). Dan juga jika diperhatikan banyak sekali pengrajin patung Budha di Bali, padahal disana kan beraga Hindu ? Saat JJH tanyakan kepada sopir sekaligus pemandu wisata, para pengrajin tersebut datang dari luar Bali, dan karena banyaknya tamu asing yang tertarik dengan patung Budha, maka pengrajin tersebut menjamur di Bali.

3 komentar:

  1. aSyik toe Tempat WiSataNya...
    kPn" kSn yUkkkk....

    BalasHapus
  2. Indah km kan dari jawa ,emang kmu udah kunjungi ke se4mua tu tempat!!!!!

    BalasHapus
  3. kunjungi smUa tMpat tu ndah...

    BalasHapus